4 research outputs found

    Pengaruh Latihan Metode Drill dan Game Terhadap Peningkatan Prestasi Lompat Jauh Pada Atlet Remaja

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan metode drill dan metode game terhadap prestasi lompat jauh pada atlet remaja Klub ATF Kota Malang. Penelitian ini termasuk dalam penelitian true ekperimental. Desain penelitian ini adalah two group pretest-posttest design, dengan membagi menjadi dua kelompok menggunakan ordinal pairing, kelompok A dengan latihan metode drill dan kelompok B latihan metode game. Populasi penelitianya adalah atlet atletik Klub ATF Kota Malang yang berjumlah 45 atlet. Sampel yang diambil dari hasil purposive sampling berjumlah 16 atlet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) Ada pengaruh latihan metode drill terhadap prestasi lompat jauh pada atlet remaja di Klub ATF Kota Malang, dengan nilai t hitung 6.462 > t tabel 2.36, dan nilai signifikansi 0.000 t tabel 2.36, dan nilai signifikansi 0.001 0.05, dan selisih posttest sebesar 0.16 meter

    DIMENSI PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DALAM MEMBUDAYAKAN PERILAKU HIDUP SEHAT

    Get PDF
    Pendidikan olahraga memiliki karakter pembelajaran yang berbeda dengan mata pelajaran lain, karena lebih kepada psikomotorik dan tetap melibatkan afektif serta kognitif yang sepadan, dengan pembelajaran yang dominan bergerak maka siswa diharapkan dapat meingkatkan kualitas afektif dan kognitif dengan modifikasi pembelajaran yang telah diatur oleh pengajar atau guru. Begitu juga dengan membudayakan perilaku hidup sehat melalui pendidikan olahraga, memberikan ilmu yang kompleks kepada siswa melalui pentingnya berperilaku hidup sehat agar kelangsungan hidup sampai masa tua nya akan tetap berkualitas dimulai dari masa muda atau masa sekolah serta dimulai dari pendidikan olahraga sebagai dasarnya

    The application of hand-eye coordination test guidelines for table tennis using audio visual media

    Get PDF
    Distance learning in the field of sport education, particularly at the university level, is well suited to independent and structured learning. In the table tennis course, it is necessary to identify the initial ability of PJKR FIK UNY students' hand-eye coordination through the use of audio visual based test guidelines. The method for administering the test is provided during distance learning. This test guideline's application includes experimental research using the pretest-posttest design method. The sample consists of PJKR FIK UNY table tennis students drawn at random from a class of up to 40 students. This study was conducted from February to April 2021. The analysis results of the Paired Sample Test data obtained a value of sig = 0.000 <0.05, the conclusion from the test results is that there is a difference in the effect of hand-eye coordination abilities in table tennis games between before and after being given test guidelines using audio visual media. The conclusion from the application of test guidelines using audio visual media can improve the results of the hand-eye coordination test for PJKR FIK UNY students

    Model Pembelajaran Atletik berbasis Pemecahan Masalah dan Inklusi Untuk Meningkatkan Keterampilan Dasar Atletik, Berpikir Tingkat Tinggi, dan Sikap Tanggungjawab Perserta Didik Sekolah Menengah Pertama

    Get PDF
    Penelitian ini merupakan penelitian yang mengembangkan model pembelajaran atletik yang dikemas dalam bentuk buku panduan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan model pembelajaran berbasis pemecahan masalah dan inklusi dalam pembelajaran PJOK materi atletik peserta didik SMP kelas 7. (2) menganalisis kelayakan model pembelajaran berbasis pemecahan masalah dan inklusi dalam pembelajaran PJOK materi atletik peserta didik SMP kelas 7 berdasarkan ahli dan praktisi. (3) menganalisis efektivitas model pembelajaran berbasis pemecahan masalah dan inklusi dalam meningkatkan keterampilan gerak dasar atletik, berpikir tingkat tinggi, dan sikap tanggung jawab peserta didik SMP kelas 7. Jenis penelitian ini adalah pengembangan (Research and Development). langkah-langkah pengembangan menggunakan desain ADDIE yaitu tahap Analisis, Desain, Pengembangan, Implementasi, dan Evaluasi. Validator dilakukan pada ahli atletik, ahli pembelajaran penjas, dan ahli media. Implementasi terbatas dilakukan di 2 sekolah yaitu SMPN 2 Tempel dan SMPN 2 Sewon yang masing-masing diikuti oleh 1 guru dan 20 peserta didik. Implementasi lebih luas dilaksanakan di 8 sekolah dan melibatkan subjek penelitian yang terdiri dari satu guru PJOK dan 30 peserta didik pada masing-masing sekolah. Subjek penelitian pada tahap evaluasi atau uji efektivitas model pembelajaran yang dilaksanakan di dua sekolah dengan pembagian dua kelompok setiap sekolah. Instrumen pengumpulan data yang digunakan yaitu: angket pada tahap analisis hingga implementasi. Instrumen tahap evaluasi atau uji efektivitas yaitu tes psikomotorik menggunakan lembar pengamatan keterampilan dan tes sprint 30 meter. Tes kognitif menggunakan LKPD materi lari jarak pendek dan jalan cepat dengan sistem analisis. Tes afektif menggunakan lembar pengamatan sikap tanggungjawab. Data dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pengembangan model pembelajaran atletik berbasis pemecahan masalah dan inklusi untuk meningkatkan keterampilan dasar atletik, berpikir tingkat tinggi, dan sikap tanggungjawab peserta didik sekolah menengah pertama menggunakan metode ADDIE. Model pembelajaran yang dikembangkan memiliki alur sebagai berikut, (I) Student Oriented, (II) Prepare and Answer, (III) Teacher Explain, (IV) Athletics Activity, dan (V) Results Evaluation. (2) Model pembelajaran atletik berbasis pemecahan masalah dan inklusi untuk meningkatkan keterampilan dasar atletik, berpikir tingkat tinggi, dan sikap tanggungjawab peserta didik sekolah menengah pertama yang dikembangkan layak Berdasarkan penilaian R hitung tahap pengembangan ahli atletik sebesar 0,91 (layak), penilaian ahli pembelajaran penjas sebesar 0,93 (layak), dan penilaian ahli media pembelajaran sebesar 0,93 (layak). Penilaian R Hitung praktisi atau guru pada tahap implementasi terbatas sebesar 0,91 (layak) dan penilaian peserta didik 0,93 (layak). Penilaian R Hitung praktisi atau guru pada tahap implementasi lebih luas sebesar 0,93 (layak) dan penilaian peserta didik 0,95 (sangat layak). (3) Model pembelajaran berdasarkan uji t dan gain score dinyatakan efektif terhadap peningkatan keterampilan dasar atletik (0,71), berpikir tingkat tinggi (0,73) dan sikap tanggungjawab (p<0,05)
    corecore